Cara Budidaya Ikan Gabus – Kamu bisa mempelajari peluang bisnis yang satu ini, yang merupakan salah satu jenis ikan air paling populer di Indonesia.
Meskipun tergolong ikan predator ganas, namun jangan salah, ikan ini banyak diminati lho, karena dagingnya yang tebal dan rasa yang enak.
Ikan ini juga baik bagi bagi kesehatan karena mengandung asam amino esensial dan non esensial yang kaya khasiat. Di masa Pandemi ini, ilmu mengenai Cara Budidaya Ikan Gabus Di Kolam terpal atau ember cukup diperhitungkan.
Apalagi target pasar dari ikan ini bukan hanya perorangan tapi justru lebih banyak warung makan dan restoran, sehingga pasar ikan gabus harus memiliki stok tinggi.
Daftar Isi
Cara Budidaya Ikan Gabus
Membudidayakan ikan gabus termasuk sangat menguntungkan karena ikan yang juga dikenal dengan nama Dolak Kapuas Hulu ini memiliki nilai jual yang masih sangat tinggi di pasar Indonesia.
Konon, keuntungan yang bisa dikantongi mencapai 50% lho, tapi tergantung juga di kota atau daerah mana kamu menjualnya karena harga jualnya akan berbeda-beda di setiap daerah.
Selain itu, Cara Budidaya Ikan Gabus dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, ikan gabus relatif lebih cepat panen.
Sehingga, cocok untuk peternak ikan pemula yang ingin menjajal bisnis ikan tapi belum siap dengan resiko merugi. Adapun proses cara ternak ikan gabus kurang lebih seperti berikut :
Buat Kolam Terpal

Cara Budidaya Ikan Gabus yang pertama, Ikan yang memiliki banyak nama lain ini bisa kamu budidayakan sendiri di halaman belakang atau samping rumah dengan ukuran kolam tergantung luas lahan dan seberapa banyak benih yang ingin kamu tebar.
Sebagai gambaran, kamu bisa membuat dua kolam dengan luas masing-masing sekitar 5 x 10 meter.
Sedangkan jenis kolam paling ideal untuk pembudidaya ikan gabus pemula adalah kolam semi permanen yaitu kolam tanah yang dilapisi terpal.
Kenapa harus memilih kolam jenis ini? Inilah tiga alasannya :
- Total biaya untuk membuat kolam tanah berlapis terpal jauh lebih murah dibanding kolam jenis lain seperti kolam semen, karena kamu hanya perlu mengeruk tanah dan membeli terpal, tidak membutuhkan semen, batu-bata, pasir, dan menyewa tukang.
- Kolam tanah relatif lebih murah dan juga praktis dalam hal perawatan.
- Jika suatu saat kolam perlu perbaikan, misalnya ada lubang, maka kamu hanya perlu membeli terpal baru. Tidak seperti kolam semen yang mengharuskan kamu menambal kolam dengan semen, pasir, dan batu bata jika ada lubang pada kolam.
- Kolam tanah sangat fleksibel karena lokasinya bisa dimana saja, besarnya bisa menyesuaikan lahan, cocok di hampir semua kontur dan jenis tanah, dan jika kolam sudah tidak lagi digunakan atau ingin dipindah, proses pembongkaran jauh lebih mudah dan cepat dari kolam semen.
Meski punya banyak kelebihan, tapi kamu juga perlu tahu nih kalau kolam terpal punya beberapa kekurangan juga.
Jadi nantinya kamu sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Beberapa kelemahan ini adalah :
- Suhu dan pH Harus Lebih Diperhatikan
Karena bagian dasar kolam adalah tanah, maka pH dan suhu air di dalam kolam cenderung tidak stabil sesuai dengan kondisi tanah dan iklim.
Saat musim kemarau, suhu air akan lebih hangat, dan akan lebih dingin ketika musim hujan. Begitu juga dengan pH air dan tanah.
Tapi jangan khawatir, hal ini bisa diakali kok, yaitu dengan cara menebarkan serbuk kayu atau sekam di atas tanah yang menjadi dasar kolam sebelum kamu meletakkan terlap.
- Tidak Tahan Lama
Dibanding kolam semen, kolam tanah lebih cepat rusak karena terpal akan rapuh setelah terus menerus terendam air dan disaat yang sama juga terkena sinar matahari.
Terpal juga akan mudah robek saat kamu menggosoknya terlalu keras atau tidak sengaja terkena benda tajam.
- Ukuran Terpal Terbatas
Meskipun ada banyak ukuran dan ketebalan terpal, tapi pastinya tidak mudah untuk menemukan ukuran yang pas dengan luas kolam kamu.
Agar lebih mudah, kamu bisa survey ukuran terpal lebih dulu baru kemudian buat kolam sesuai ukuran yang tersedia di toko.
Baca Juga: Pakan Ikan Gabus
Pilih Indukan
Langkah awal dalam tata cara budidaya ikan gabus sendiri adalah memilih ikan gabus jantan dan betina yang sudah dewasa dan sehat untuk dijadikan indukan.
Indukan jantan bisa disebut sehat jika bobot tubuhnya sekitar 1 kg, memiliki kepala lonjong, sisik gelap, lubang genital berwarna kemerahan dan jika diurut mengeluarkan cairan bening.
Sedangkan indukan betina yang bagus memiliki kepala bulat, warna tubuh lebih terang, perutnya besar dan akan mengeluarkan telur jika diurut perlahan.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Gurame
Pemijahan untuk Mendapatkan Bibit

Tahap kedua dalam tata cara budidaya ikan gabus adalah pemijahan, yang dimulai dengan mengisi air setinggi 50 cm pada salah satu kolam yang sudah kamu buat tadi, lalu masukkan beberapa tanaman eceng gondok ke dalam kolam.
Baru setelahnya masukkan sekitar 30 jantan dan 30 betina lalu tunggu sampai si betina bertelur. Biasanya kamu akan menemukan telur setelah 3 atau 4 hari.
Penetasan Telur
Betina ikan gabus bisa menghasilkan sampai 11.000 butir telur hanya dalam satu kali pemijahan, dan telur-telur ini biasanya akan menetas hanya dalam 1 hari.
Agar proses penetasan dapat dikontrol dengan mudah, kamu bisa pindahkan telur dari kolam ke dalam wadah lebih kecil misalnya akuarium atau bak besar.
Baca Juga : Umpan Ikan Gabus
Pemeliharaan Anak Ikan Gabus

Cara Budidaya Ikan Gabus berikutnya, Saat hari pertama menetas, jangan langsung memberikan makan pada anak ikan gabus. Tunggulah sampai hari berikutnya dan rawat sampai 15 hari kemudian.
Makanan anak-anak ikan ini biasanya berupa artemia, yang bisa kamu beli di toko pakan ternak atau toko ikan dan berikan sebanyak 3 kali dalam sehari. Setelah berusia sekitar 5 hari, berikan tambahan pakan berupa Daphnia hingga usianya 15 hari.
Penebaran Benih
Sekarang anak-anak ikan gabus sudah siap menempati kolam baru. Proses pemindahannya bisa kamu lakukan saat pagi hari sebelum anak-anak ikan diberi pakan.
Hari pertama hingga ketiga di kolam baru, kamu masih harus memberikan pakan berupa artemia dan Daphnia.
Pada hari keempat, kamu sudah bisa mengganti pakan dengan pelet, ampas daging, anakan rayap, ikan teri kecil, atau campuran bekatul, ampas tahu, dan jagung.
Perhatikan Kebersihan Kolam

Cara Budidaya Ikan Gabus berikutnya adalah, Kamu bisa menguras kolam dengan interval waktu 2-4 minggu, bisa juga lebih cepat jika air kolam memang sudah kotor karena sisa-sisa pakan di dasar kolam.
Saat belajar cara ternak ikan gabus, kamu harus tahu bahwa kebersihan kolam sangatlah penting. Karena jika airnya kotor dan tercemar, ikan-ikan kamu akan stres, tidak dapat tumbuh dengan baik dan sempurna, dan pada akhirnya tidak sehat / bertubuh kecil atau bahkan mati.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Nila
Panen
Tahapan terakhir dari Cara budidaya ikan gabus adalah panen, yang secara umum bisa dilakukan setelah ikan berusia sekitar 6 bulan sejak pertama kali ditebar ke dalam kolam.
Proses panen bisa dimulai dari menyusutkan air kolam, dan memisahkan ikan berukuran kecil, besar, serta sedang ke wadah yang berbeda.
Hal ini untuk mempermudah proses penjualan karena harganya sangat tergantung pada ukuran.
Setelah dipisahkan, baru selanjutnya kamu bisa mengemas ikan dengan wadah plastik khusus ikan yang juga diisi dengan oksigen dan air agar ikan tetap dalam keadaan hidup dan segar.
Ikan segar seperti ini tentunya akan lebih mahal untuk dijual daripada ikan yang sudah pingsan.
Demikianlah, ulasan singkat kali ini mengenai Panduan Cara Budidaya Ikan Gabus di kolam terpal atau dalam ember untuk pemula. Semoga bermanfaat.