Cara Budidaya Ikan Lele – Dijual dengan harga yang ramah di kantong menjadi salah satu alasan mengapa ikan lele banyak diminati, terutama di Indonesia.
Karena itu, belajar cara ternak lele dijamin tidak merugikan karena bisa menjadi bisnis baru berbasis rumahan yang menguntungkan. Selain itu, tiap prosesnya juga tergolong gampang.
Jika benar-benar ditekuni dan dipasarkan serta dibudidayakan dengan cara yang benar, kamu bisa menghasilkan bibit unggul yang harganya tentu saja akan lebih mahal saat dijual.
Berikut rangkuman langkah-langkah Cara Budidaya ikan lele kolam terpal bagi Pemula agar menghasilkan bibit unggulan.
Namun sebelumnya, pastikan kamu sudah memikirkan segala hal yang berkaitan dengan dunia bisnis yang satu ini, terutama kesiapan untuk kegahalan, karena tidak semua bisnis bisa berhasil di awal.
Daftar Isi
Cara Budidaya Ikan Lele
Menurut situs failfaire mengatakan bahwa bisnis budidaya lele ini cukup mudah dijalankan, karena kamu hanya perlu menyiapkan lokasi di sekitaran rumah saja, bisa di pekarangan ataupun di belakang rumah.
Selain itu, teknik-teknik dalam Cara Budidaya Ikan Lele bagi pemula ini sangat mudah dipahami, apalagi bagi kamu yang sudah terbiasa dengan dunia pemancingan. Simak selengkapnya di bawah ini.
Siapkan Kolam

Ada banyak jenis kolam untuk memelihara lele, bisa menggunakan kolam semen, kolam tanggul (dikenal juga dengan kolam tanah), atau juga kolam hibrida. Apapun jenis kolamnya, pastikan untuk memilih ukuran kolam yang tepat.
Meskipun sebagian besar spesies lele adalah ikan air tawar yang dikenal produktif dan tangguh sehingga dapat hidup serta tumbuh di kolam berukuran besar ataupun kecil.
Namun faktanya, ukuran kolam akan sangat menentukan kualitas ikan yang kamu budidayakan.
Kualitas tersebut pada akhirnya juga akan menentukan apakah usaha kamu akan sukses atau gagal.
Beberapa contoh ukuran kolam lele adalah 2 x 3 x 1 meter, 6 x 4 x 1 meter, 4 x 5 x 1 meter, dan 4 x 8 x 1 meter.
Ukuran idealnya sangat tergantung pada jumlah bibit yang nantinya ingin kamu budidayakan.
Pastikan saja kolam tersebut cukup dalam dan lebar untuk memastikan setiap lele mendapat oksigen yang cukup.
Sedangkan untuk kolam pemijahan lele, ukurannya cenderung lebih kecil dari kolam indukan / budidaya yaitu sekitar 2 x 2 meter saja.
Setelah menentukan jenis dan ukuran kolam serta membuatnya, jangan buru-buru diisi ikan. Isi dulu kolam dengan air lalu tunggu sekitar 3–7 hari hingga tumbuh lumut.
Fungsi lumut dan fitoplankton ini adalah menjaga air di dalam kolam tetap bening alias tidak mudah keruh.
Baca Juga : Pakan Ikan Lele
Tambahkan Taman Air
Cara Budidaya Ikan Lele berikutnya adalah dengan menambahkan tanaman air adalah rahasia dari cara budidaya ikan lele yang sukses.
Fungsi tanaman air adalah membuat kondisi kolam tetap sehat karena tanaman ini bisa menyerap racun, sekaligus membuat kolam lebih teduh sehingga lele tidak akan terlalu kepanasan saat siang hari.
Beberapa contoh tanaman penjernih air termasuk lotus, bambu air, eceng gondok, kala lili, pisang air, apu-apu, dan ganggang rantai.
Perhatikan Kualitas Air

Meskipun lele suka hidup di air berlumut, tapi bukan berarti kamu bisa memasukkan air kotor untuk mengisi kolam.
Kamu harus tetap menggunakan air jernih dan bebas limbah serta pastikan tidak ada sisa-sisa pakan di dasar kolam jika nantinya kolam sudah diisi lele.
Tidak ada aturan khusus berapa lama kamu harus mengganti air dalam tata cara budidaya ikan lele, namun jika kolam sudah berbau tidak sedap dan ada banyak sisa pakan, ganti air dengan segara.
Pilih Benih Berkualitas
Cara Budidaya Ikan Lele yang mudah berikutnya adalah dengan memilih bibit atau benih berkualitas. Ada banyak spesies benih lele yang bisa kamu pilih.
Sebut saja seperti Lele Pyton, Mutiara, Sangkuriang, Mandalika, Dumbo, Masamo, Lele Afrika, Lele Jawa (atau disebut juga lele Lokal), dan banyak lagi.
Menurut pengalaman sejumlah peternak lele, spesies Dumbo adalah yang paling cocok untuk pemula.
Jenis ini tidak ribet dalam hal perawatan, tidak mudah terserang penyakit, dan memiliki kualitas daging yang bagus, sehingga permintaan di pasaran juga cukup tinggi.
Namun terlepas dari spesies apapun yang akan kamu pilih, pastikan untuk memilih benih dengan kriteria berikut :
- Panjang tubuh sekitar 5-7 cm.
- Tidak ada cacat atau luka pada tubuh.
- Benih memiliki gerakan lincah dan berenang normal.
- Benih tidak memiliki penyakit.
Baca Juga : Umpan Ikan Lele
Tebar Benih dengan Cara dan di Waktu yang Tepat

Pagi-pagi sekali atau malam hari adalah waktu paling tepat untuk menebar benih lele, karena pada waktu-waktu ini ikan leleh lebih stabil dan tenang.
Namun untuk menjalankan Cara Budidaya Ikan Lele tahap ini, jangan langsung melemparkannya ke dalam kolam apalagi dalam jumlah sangat banyak.
Jika jumlah benih ada 1.000 ekor misal, maka bagi dulu ke dalam beberapa wadah (misalnya ember), lalu masukkan wadah ke dalam kolam dan biarkan benih-benih lele berenang sendiri ke dalam kolam.
Sortir
Setelah benih lele tumbuh (biasanya sekitar 20 hari setelah tebar benih), sortir lele agar tidak saling menyakiti dan memakan. Pisahkan yang berukuran besar dari yang berukuran kecil.
Pakan

Cara budidaya ikan lele berikutnya adalah memilih pakan. Merk dan jenis pakan lele ada banyak, salah satunya sentrat 781-1.
Berikan lebih banyak pakan saat lele masih kecil dan secara bertahap dikurangi jumlahnya. Terkait pemberian pakan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Dianjurkan untuk memberi pakan dalam sehari sebanyak 3-4 kali tergantung kondisi lele. Jadi, perhatikan bagaimana lele bereaksi saat kamu menebar pakan. Jika lele tampak agresif saat diberi pakan, maka lele sedang lapar. Tapi jika lele tampak tenang saat kamu menebar pakan, maka lele sudah kenyang.
- Sebenarnya tidak ada aturan waktu dalam memberikan pakan pada lele, patokan terbaik tetap seperti penjelasan pada poin nomor 1 di atas, tapi karena lele adalah salah satu ikan dalam kategori nokturnal (aktif di malam hari), maka lebih diutaman untuk memberikan pakan saat sore dan malam hari.
- Tergantung ukuran tubuh lele, jumlah pakan yang bisa diberikan bisa sekitar 3-6% dari berat tubuhnya. Tapi kamu tidak perlu menimbang masing-masing lele, cukup ambil 1-2 ekor untuk dijadikan sampel dan ditimbang.
- Pastikan untuk tidak telat memberi pakan kepada lele-lele kamu, karena mereka punya sifat alami kanibal. Jadi kalau para lele sangat kelaparan, mereka tidak akan segan untuk memakan teman-temannya terutama yang ukuran badannya lebih kecil.
- Karena bobot lele akan bertambah dari waktu ke waktu, ambil sampel untuk ditimbang setiap 10 hari sekali supaya kamu bisa terus memberikan pakan dengan jumlah yang paling ideal. Tapi, kurangi persentase pakan menjadi sekitar 3% saja dari berat badan lele dimulai dari H-14 panen.
- Dalam dunia budidaya ikan, pembelian pakan adalah salah satu biaya terbesar. Agar lebih hemat pengeluaran, kamu bisa kombinasikan pakan buatan dengan pakan alami seperti cacing, belatung, ikan rucah segar, ampas tahu putih, rebusan limbah daging ayam, maggot lalat, atau daging keong mas.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Nila
Panen
3 bulan pasca penebaran benih, atau setelah beratnya 80-100 gram/ekor, kamu bisa memulai panen.
Tapi sebelum dipanen (sekitar 24 jam sebelumnya), sebaiknya kamu tidak menebar pakan, agar lele tidak buang kotoran dan membuat plastik wadah lele yang akan dijual menjadi kotor.
Demikian, ulasan singkat kali ini mengenai Cara Budidaya Ikan Lele dengan benar dan cepat. Semoga Bermanfaat dan terima kasih.