Cara Budidaya Ikan Nila

Cara Budidaya Ikan Nila – Nila menjadi salah satu jenis ikan paling populer di Indonesia, baik sebagai masakan ataupun peliharaan yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Bahkan untuk yang pemula di dunia ikan, langkah dan tahap budidaya ikan nila bisa banget dipelajari dan cukup mudah untuk diterapkan dengan segera.

Target pasar dari ikan ini cukup luas dan permintaan pasarnya lumayan tinggi, mulai dari warteg dan warung makan tenda pinggir jalan, hingga tempat makan di kios dan bahkan restoran.

Masyarakat umum juga lumayan sering membelinya sebagai santapan di rumah. Di masa Pandemi seperti ini, mempelajari Cara Budidaya ikan nila di kolam terpal atau ember merupakan hal yang penting.

Selain tidak memerlukan waktu yang cukup lama, prosesnya juga dilakukan di sekitaran rumah tanpa harus pergi kesana-kemari. Sehingga, UMKM satu ini bisa memperkecil peluang penyebaran virus Corona saat ini.

Daftar Isi

Cara Budidaya Ikan Nila

Jika kamu adalah pemula di dunia bisnis yang satu ini, maka dianjurkan untuk menyimak langkah demi langkah yang sudah saya rangkum di bawah ini. Check this out.

Model dan Lokasi Kolam

Cara budidaya ikan nila di kolam
Ikannila.com

Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan yang kuat dan omnivora yang paling cocok untuk dibudidayakan pada suhu antara 31-36 derajat Celcius.

Meskipun mudah tumbuh, namun ikan nila hanya bisa berkembang maksimal jika berada di kolam yang tepat seperti berikut :

  • Lokasi kolam berada di kemiringan tanah 3-5% untuk membuat pengairan lebih mudah, dengan debit air yang tenang sekitar 8-15 liter/detik, dan terdapat saringan air di bagian saluran masuk dan keluar untuk memastikan tidak ada ikan yang keluar dari kolam lewat saluran air.
  • Salah satu jenis kolam paling ideal untuk budidaya ikan nila adalah kolam tanah (dinding dan dasar kolam terbuat dari tanah namun setelahnya dilapisi terpal).
  • Meski dasar kolamnya adalah tanah dan nantinya akan dilapisi terpal, tapi dasar kolam tetap harus bersih dari puing-puing dan rerumputan, dan dengan dasar permukaan yang rata alias tidak bergelombang.
  • Saat proses meratakan tanah, kamu bisa sekalian mencampurkan pupuk kandang dengan tanah, dan tambahkan sedikit lebih banyak di bagian pintu masuk air untuk menumbuhkan fitoplankton, yang nantinya akan menjadi pakan alami ikan nila.
  • Hanya gunakan air jernih yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya untuk mengisi kolam, dengan suhu airnya sekitar 25-30 derajat Celcius, dan pH air berkisar dari 6,5 hingga 8,6 alias pH netral.
  • Pastikan juga tanah kolam memiliki pH yang bagus. Kamu bisa perbaiki pH tanah sekaligus memberantas hama dengan menaburkan kapur pertanian (kadang juga disebut kapur tohor).

Pengairan

Perhatikan pengairan dalam Cara Budidaya Ikan Nila ini. Tanah yang ada di dasar dan dinding-dinding kolam harus dalam keadaan benar-benar kering sebelum terpal di pasang dan kolam diisi air.

Jadi setelah proses membersihkan dan meratakan tanah tadi, biarkan tanah terkena sinar matahari selama beberapa hari.

Proses penjemuran ini bisa kamu lakukan sekitar 2 minggu sebelum kolam digunakan.

Setelah tanahnya kering sempurna, barulah kamu bisa memasang terpal, lalu isi kolam dengan sedikit air, kira-kira setinggi 5 – 10 cm, lalu tunggu lagi sampai 2 atau 3 hari. Setelah itu, barulah isi kolam dengan air setinggi 100 cm.

Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Mas

Pemilihan dan Penebaran Benih

Penyebaran benih ikan nila
Titikdua.net

Setelah menyiapkan kolam, langkah berikutnya dari cara budidaya ikan nila adalah memilih benih.

Kamu bisa mendapat benih dengan membelinya langsung dari peternak nila atau toko benih ikan di sekitar tempat tinggal kamu, atau bisa juga lewat indukan yang kamu rawat sendiri.

Cara pertama lebih direkomendasikan jika kamu benar-benar pemula dalam hal budidaya ikan nila.

Cara kedua juga bisa kamu coba tapi kamu harus mempelajari lebih dulu bagaimana cara pembenihan dan pemijahan ikan nila yang benar.

Adapun kriteria dari benih nila yang bagus adalah :

  • Memiliki warna yang sama.
  • Bobot badannya sekitar 30 gram per ekor.
  • Tubuhnya tidak memiliki luka atau cacat.
  • Benih-benih tersebut aktif berenang.

Sedangkan kriteria untuk indukan nila betina yang sehat adalah :

  • Sisik ikan berwarna keabu-abuan dan lebih gelap di bagian ujung sirip ekor.
  • Jika dipegang atau diraba, tubuh ikan akan terasa agak lembek, dan bagian perutnya lebih besar.
  • Berat tubuh nila betina yang cocok dijadikan indukan sekitar 100 gram atau di atasnya.
  • Harus punya tiga lubang di sisi belakang nila betina, yang terdiri dari lubang anus, urogenital, dan genital. Kalau jumlah lubangnya kurang dari ini, bisa dibilang indukan tersebut cacat.
  • Ikan nila betina yang siap dikawinkan biasanya mempunyai lubang saluran telurnya yang warnanya kemerahan.

Saat mencari indukan nila jantang, perhatikan ciri-ciri berikut :

  • Si jantan mempunyai warna keabu-abuan tapi lebih gelap dari si betina dan bahkan bisa sampai terlihat seperti warna hitam.
  • Indukan jantan harus punya gerakan berenang yang gesit dan lincah.
  • Pastikan tidak ada luka atau cacat di tubuhnya, dengan berat badan sekitar 120-180 gram per ekor.
  • Usia ideal untuk nila jantan siap dijadikan indukan adalah sekitar 4-5 bulan.
  • Sirip punggung berwarna merah cerah, dan ada dua lubang di bagian belakang dengan lubang genital tampak lebih menonjol.

Baca Juga : Umpan Ikan Nila

Pemeliharaan

Pemeliharaan ikan nila di kolam
Jawatani.com

Setelah menemukan benih yang berkualitas, atau menggunakan benih dari pemijahan yang kamu lakukan sendiri, Cara Budidaya Ikan Nila berikutnya adalah menebar benih ke dalam wadah cukup besar, lalu masukkan wadah tersebut ke dalam kolam yang sudah kamu isi air.

Biarkan saja benih-benih nila berenang sendiri keluar dari wadah dan berpindah ke dalam kolam.

Cara ini akan membuat benih nila yang rentan mati menjadi tidak stres dan mati, beda dengan kalau kamu langsung menuangkan semua benih ke kolam.

Benih-benih ini tentunya harus sering kamu monitor agar tumbuh dengan baik, dan bersamaan dengan itu berikan pakan pelet berkualitas sebanyak 2 -3 kali sehari, dan isi kolam hanya dengan air setinggi 75-100 cm.

Selain pelet, pemberian pakan alami dalam tahap budidaya nila juga dianjurkan, seperti :

  • Tumbuhan Azolla : tumbuhan paku air ini seringkali tumbuh liar di area sawah yang berair alias tumbuh mengapung, tapi juga bisa dibeli dengan harga cukup murah. Kandungan protein dan nutrisi tumbuhan ini sekitar 33% dan sangat bagus untuk pertumbuhan nila.
  • Daun talas : daun ini dikenal dapat mempercepat pertumbuhan ikan nila. Harganya juga murah dan membuat nila tidak ketergantungan dengan pelet.
  • Potongan kangkung : daun kangkung bisa menjadi alternatif lain jika misalnya dua tanaman di atas tidak bisa atau sulit kamu temukan. Saat akan diberikan, kangkung harus dipotong dulu dengan ukuran kecil supaya ikan mudah memakannya.
  • Lumut : banyak protein terkandung di dalam tumbuhan ini dan kamu tidak harus mencari atau membelinya karena lumut bisa kamu tumbuhkan sendiri di dalam kolam ikan.

Selain empat tanaman di atas, kamu juga bisa memberikan pakan dedak, kutu air, cacing sutra, dan hewan air berukuran kecil yang bernama artemia.

Sedangkan untuk penggantian air kolam, tidak ada aturan pastinya. Ganti saja airnya setiap kali air tampak keruh dan terlihat banyak sisa makanan.

Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Lele

Masa Panen

Cara panen tambak
Lintar.net

Biasanya, ikan nila sudah bisa dipanen setelah bobot badannya mencapai 500 gram per ekor.

Bobot ini sendiri bisa didapat setelah ikan berusia 3 hingga 6 bulan sejak tebar benih.

Proses panennya seringkali dilakukan dengan cara menjaring ikan, lalu dimasukkan ke dalam wadah plastik berisi air dan oksigen.

Demikian, ulasan singkat kali ini mengenai tahap dan langkah sebagai Cara Budidaya Ikan Nila untuk Pemula . Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Terima kasih.

Tinggalkan komentar